Subscribe Twitter

Gejala Tubuh kekurangan Zinc


Fungsi seng/Zinc terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik, yaitu pada DNA (Deoxyribose Nucleid Acid).


Jika Anda tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang cukup, biasanya akan muncul tanda-tanda atau gejala.  Berikut adalah tanda-tanda bila Anda mengalami kekurangan seng menurut U.S. National Library of Medicine :

    * Rata-rata pertumbuhan yang lambat
    * Tidak ada selera atau nafsu makan
    * Penyembuhan luka yang lambat,  muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak kunjung sembuh
    * Kelelahan yang hebat
    * Kerontokan pada rambut
    * Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau
    * Kesulitan dalam melihat di kegelapan
    * Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas)
  
Khusus untuk poin terakhir, kekurangan seng akan mengganggu proses pembentukan sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pada pria.

Kekurangan seng pada pria menyebabkan menurunnya fungsi testikular (testicular hypofunction) yang berdampak pada terganggunya proses spermatogenesis dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig. Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan ciri-ciri kelamin sekunder laki-laki.

Dalam keadaan normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk pria dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg per hari. Cara aman mendapatkan zat gizi seng adalah dengan mengonsumsi makanan kaya seng.

Makanan yang kadar sengnya tinggi antara lain kerang oyster, daging sapi, hati, dan rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik adalah keju cheddar, kepiting, daging kambing muda, kacang tanah, dan hewan ternak.

Selain itu, ada pula beberapa unsur makanan yang akan menghambat penyerapan seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat, dan  copper (tembaga). Untuk itu, konsumsi makanan penghambat ini perlu dikurangi jumlah dan frekuensinya.

(source: health.kompas)